Gunung es di Kutub Utara kerap mencair
REPUBLIKA.CO.ID, GREENLAND--Sebuah pulau es yang besarnya empat kali luas Kota Manhattan lepas dari salah satu gletser utama di Greenland. Para ilmuwan mengatakan pada Jumat (7/8) bahwa potongan itu merupakan yang terbesar setelah 50 tahun.
Pulau es yang baru terlepas itu diperkirakan akan masuk Selat Nares, sekitar 620 kilometer selatan Kutub Utara antara Greenland dan Kanada. Andreas Muenchow, profesor ilmu pengetahuan laut dan rekayasa di University of Delaware mengatakan, pulau es memiliki luas 100 mil persegi (260 km persegi) dan ketebalan sampai setengah dari tinggi Empire State Building.
Muenchow sebelumnya telah menduga bahwa potongan es itu akan terjadi dan putus dari gletser Petermann, salah satu dari dua gletser terbesar di Greenland yang tersisa. Sebab, selama tujuh atau delapan tahun belakangan telah terlihat gejala akan lepas. Namun, ia tidak menduga jika potongan es itu akan sangat besar.
"Air tawar yang disimpan dalam pulau es ini bisa menjaga Delaware atau Sungai Hudson mengalir selama lebih dari dua tahun," kata Muenchow. Potongan pulau es ini juga diperkirakan bisa menyimpan semua air keran publik AS mengalir selama 120 hari.
Muenchow mengatakan, sulit untuk menilai apakah peristiwa itu terjadi akibat pemanasan global, karena catatan di atas air laut sekitar gletser hanya disimpan sejak tahun 2003. Aliran air laut di bawah gletser adalah salah satu penyebab utama terkikisnya bagian dalam es di Greenland. "Tidak ada yang bisa mengklaim jika hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Di sisi lain ada yang dapat mengklaim bahwa itu bukan," ujarnya.
Para ilmuwan mengatakan, enam bulan pertama di 2010 telah menjadi kondisi global terpanas. Pola cuaca El Nino telah memberikan kontribusi untuk suhu yang lebih tinggi. Tapi banyak ilmuwan mengatakan peningkatan kadar gas rumah kaca buatan manusia yang mendorong temperatur lebih tinggi. Temuan awal itu dibuat oleh Trudy Wohlleben dari Layanan Ice Kanada.
Muenchow mengatakan pulau es bisa sekering tanah atau kemudian pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Ada pula kemungkinan pulau es itu bergerak perlahan-lahan ke selatan. mengerikan bukan?
Pulau es yang baru terlepas itu diperkirakan akan masuk Selat Nares, sekitar 620 kilometer selatan Kutub Utara antara Greenland dan Kanada. Andreas Muenchow, profesor ilmu pengetahuan laut dan rekayasa di University of Delaware mengatakan, pulau es memiliki luas 100 mil persegi (260 km persegi) dan ketebalan sampai setengah dari tinggi Empire State Building.
Muenchow sebelumnya telah menduga bahwa potongan es itu akan terjadi dan putus dari gletser Petermann, salah satu dari dua gletser terbesar di Greenland yang tersisa. Sebab, selama tujuh atau delapan tahun belakangan telah terlihat gejala akan lepas. Namun, ia tidak menduga jika potongan es itu akan sangat besar.
"Air tawar yang disimpan dalam pulau es ini bisa menjaga Delaware atau Sungai Hudson mengalir selama lebih dari dua tahun," kata Muenchow. Potongan pulau es ini juga diperkirakan bisa menyimpan semua air keran publik AS mengalir selama 120 hari.
Muenchow mengatakan, sulit untuk menilai apakah peristiwa itu terjadi akibat pemanasan global, karena catatan di atas air laut sekitar gletser hanya disimpan sejak tahun 2003. Aliran air laut di bawah gletser adalah salah satu penyebab utama terkikisnya bagian dalam es di Greenland. "Tidak ada yang bisa mengklaim jika hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Di sisi lain ada yang dapat mengklaim bahwa itu bukan," ujarnya.
Para ilmuwan mengatakan, enam bulan pertama di 2010 telah menjadi kondisi global terpanas. Pola cuaca El Nino telah memberikan kontribusi untuk suhu yang lebih tinggi. Tapi banyak ilmuwan mengatakan peningkatan kadar gas rumah kaca buatan manusia yang mendorong temperatur lebih tinggi. Temuan awal itu dibuat oleh Trudy Wohlleben dari Layanan Ice Kanada.
Muenchow mengatakan pulau es bisa sekering tanah atau kemudian pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Ada pula kemungkinan pulau es itu bergerak perlahan-lahan ke selatan. mengerikan bukan?
0 komentar:
Posting Komentar